Pemkot Magelang Tambah 2 Tempat Isoter Hadapi Lonjakan Covid-19

Pemkot Magelang Tambah 2 Tempat Isoter Hadapi Lonjakan Covid-19

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM Pemkot Magelang akan menambah dua tempat isolasi terpusat (isoter). Penambahan itu untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang sudah mulai masuk. Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, pihaknya sudah menggelar komunikasi dengan jajaran, termasuk rencana penambahan isoter di dua tempat. ”Yang pertama kita akan pakai lagi mess Poltekkes Magelang Utara. Kemudian, satunya lagi kita akan negosiasi dengan pemilik hotel yang pernah kita berdayakan saat gelombang delta menyerang pada pertengahan tahun lalu,” kata dr Aziz, kemarin. Ia menjelaskan, hingga Minggu (13/2), satu-satunya isoter di Kota Magelang, yakni Hotel Borobudur Indah di Jalan A Yani sudah nyaris penuh dengan 59 pasien. Tempat isoter yang menyediakan 37 kamar terdiri dari 74 bed tersebut, kini tinggal menyisakan satu kamar saja. ”Kita bisa upayakan Poltekkes untuk isoter. Kalau tahun kemarin kapasitasnya 80 tempat tidur (bed). Tahun ini bisa sama,” jelasnya. Aziz mengakui jika kenaikan kasus di wilayahnya ditengarai lonjakan Covid-19 di beberapa daerah. Sebab, Kota Magelang menjadi kota transit, sehingga tidak sedikit warga luar yang singgah untuk sementara waktu. ”Faktor lain karena ada beberapa warga yang keluar kota lalu kembali ke Magelang bawa virus. Tapi semuanya sudah kita antisipasi. Kita juga sudah bersiap Kota Magelang masuk level 3 PPKM,” katanya. Secara statistik, Aziz menyebut jika Kota Magelang sebenarnya sudah memasuki PPKM level 3. Hal itu terlihat dari jumlah kasus dan positivity rate (Ro). ”Jumlah penduduk kita ada 128.000. Jika ada yang kena lebih dari 10 orang dalam satu pekan, kita sudah masuk di level 3 sebenarnya. Itu ditambah dari penularan yang sedang tinggi-tingginya, sehingga kita mulai akan siapkan pembatasan-pembatasan sesuai PPKM level 3,” jelasnya. Dokter spesialis penyakit dalam itu memprediksi gelombang ketiga Covid-19 di Kota Magelang akan berangsur turun pada awal Maret mendatang. Asalkan seluruh elemen dan komponen masyarakat tetap kompak untuk mencegah penyebaran Covid-19. ”Salah satunya disiplin lagi protokol kesehatan, aktifkan lagi Satgas Jogo Tonggo, dan lainnya. Kalau kita masuk di level 3, maka batasan yang tadinya 50 persen di level 2, menjadi 25 persen di level 3. Saya harap, ini mampu menjadi motivasi seluruh masyarakat, bersama-sama mencegah tingkat fatalitas gelombang ketiga,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, Joko Budiyono mengaku akan menambah jumlah tracing, testing, dan treatment (3T). Penambahan tracing bahkan mencapai dua kali lipatnya. ”Kita tidak usah takut, panik, kalau kasus di Kota Magelang melonjak tajam, karena memang 3T kita sedang kita genjot terus, bertambah sampai dua kali lipat. Termasuk vaksinasi, baik dosis pertama dan kedua, ataupun booster bagi masyarakat rentan,” ujarnya. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang itu, serangan gelombang ketiga ini bisa diminimalisir tingkat risikonya. Termasuk menggencarkan vaksinasi. Sebab, vaksinasi mampu menjadi pemicu munculnya herd immunity, sehingga masyarakat tidak akan mengalami gejala berat. ”Saat ini rata-rata hanya ringan dan cukup isoter saja. Tingkat keterisian rumah sakit juga masih rendah, belum sampai 6 persen. Kalau kita bandingkan, maka lebih dari 90 persen pasien Covid-19 sekarang tidak merasakan gejala berat. Ini menandakan kalau herd immunity-nya sudah muncul,” tandasnya. Joko menuturkan, untuk mendukung percepatan vaksinasi, seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) dioptimalkan untuk melayani vaksinasi. Baik itu vaksin dosis pertama dan kedua, maupun booster. ”Di sisi lain, kita juga akan jemput bola lagi kepada masyarakat rentan, terutama lansia, yang kemarin sempat ditunda (vaksin) karena tidak lolos screening. Mudah-mudahan yang sekarang, sehat, dan bisa divaksin,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: